Senin, 25 Februari 2019

Mula yang semu

Indahnya hidup ini,

Begitulah yang terlintas di pikiran ku,
Walau kadang disadari,
Hidupku belum indah.
Secara personal.
Bukan tidak mensyukuri, namun begitulah adanya.

Tatkala ini semua menjadi semu dan memudar.
Melihat di keseharian dan kehidupan yang aq jalani.
Lelah?
Memang

Senyum pahit yang terasa cukup hanya aq saja yang tahu.

Bukan karrna perihnya hidup.
Namun tentang makna hidup itu sendiri yang belum aq temukan.

Sekian lama aq merenung.
Langkah yang telah aq ambil kadang tak nampak.
Terlihat samar dan pudar.

Nafas ini selalu berulang.
Namun tak bermakna.

Ingin sekali memiliki tujuan hidup yang jelas.
Memiliki titip point yang akan saya tuju.
Menggapai sebuah cita cita seperti orang lain.

Memastikan tapak setapak di langkah selanjutnya.

Mulai dari mana?
Aku pun tak tahu.

Aku melihat kedalam.
Kekehidupan keseharian
Aktifitas yang berulang dan hanya begitu saja.

Ya.. ya.. ya..
Begitulah senja ini.
Menjadi bias.
Dan abu abu.
Menjadi samar dan berdebu.

Jauh dari tuhan , jauh dari tujuan.

Manusia yang tak bermakna.
Itulah diriku.
Di eenja yang kelabu.


Kayu putih,
25 februari 2019.

Lovely,

Iwe